Ahmad Yani, lahir di Desa Bunar Kecamatan
Sukamulya Kabupaten Tangerang pada tanggal 4 Juli 1968, anak pasangan Janip
(Alm) dan Nurmah (Almh). Menikahi Tuti Alawiyah pada tahun 1992 dan dikaruniai
3 anak, yakni (1) Faisal Haris, lahir 25
April 1994, (2) Ani Andiri, lahir 4 Oktober 2004 dan (3) Tiani Lestari , lahir 13
April 2010.
Sekolah di SD Sindangasih Desa Bunar
Kecamatan Sukamulya, lulus tahun 1981/1982. Melanjutkan ke SMP Negeri Kresek
dan lulus pada tahun 1983/1984. Kemudian meneruskan sekolah di SMA Negeri
Balaraja dan lulus pada tahun 1985/1986.
Selesai menamatkan sekolah memulai
karier pekerjaannya dengan berdagang sayur mayur di Pasar Induk Kramat Jati –
Jakarta selama tujuh tahun sampai tahun 1993. Sejak tahun 1993 sampai dengan
tahun 1996 pindah ke Pasar Induk Cikokol – Tangerang sebagai pedagang sayur
mayur. Karena sesuatu hal, beliau berhenti berdagang dan pindah profesi pada
tahun 1996 dan menjadi karyawan di perusahaan/ pabrik baja di PT. Baja Raya di
Balaraja sampai tahun 1998. Sambil bekerja sebagai karyawan beliau menyempatkan
diri memulai berusahatani sayuran di sela-sela waktu luangnya. Pada tahun 1998
terjadi krisis ekonomi yang melanda Indonesia, maka sejak itulah beliau
memutuskan ganti profesi sebagai petani tulen. Komoditi yang diusahakan
utamanya adalah sayuran seperti; Mentimun, Kacang Panjang, Pare, Oyong, Cabai,
Bayam, Kangkung, Caisim, Sawi, Kemangi, Jagung Manis disamping menanam komoditi
padi sawah. Karena berpengalaman berdagang sayur mayur selama hamper 10 tahun,
beliau memasarkan sendiri hasil panen sayurannya di pasar-pasar tradisional dan
pasar induk, tergantung hasil panen yang diperolehnya.
Karena keberhasilannya dalam
berusahatani sayuran ini, banyak petani yang belajar tentang budidaya sayuran
kepadanya. Beliau tak segan-segan membagi ilmu yang didapat dari berbagai nara
sumber dan pengalaman-pengalaman yang digalinya sendiri. Bahkan beliau membantu
berbagai kebutuhan sarana produksi (seperti benih, pupuk, pestisida dan bahkan
biaya pemeliharaan) bagi petani yang bermitra dengannya, asal petani tersebut
menjual hasil panen kepadanya. Saking banyaknya petani yang bermitra, pernah
mencapai 30 orang dan hingga tersebar di 3 kecamatan yakni Kecamatan Sukamulya,
Kecamatan Rajeg dan Kemeri, dengan banyaknya petani yang bermitra tersebut sampai-sampai mengatur jadwal tanam agar
dapat setiap hari memasarkan komoditi sayuran.
Selain memiliki lapak di pasar
tradisional Sentiong Kecamatan Balaraja, apabila hasil panen melimpah beliau
juga memasarkannya ke pasar Cikupa dan bahkan ke pasar Induk Tanah Tinggi –
Tangerang yang dijual langsung ke pengecer.
Yang
diperankan oleh Ahmad Yani selain sebagai pelaku utama/ petani (Produsen), dalam
lembaga pemasaran adalah sebagai Pedagang Pengumpul juga sebagai pedagang
Pengecer.
Puncak prestasi sebagai pelaku utama
dan pelaku usaha komoditi sayuran, pada tahun 2010 Ahmad Yani mendapat predikat
sebagai Peringkat II Pelaku Usaha Pasca Panen Hasil Pertanian (Hortikultura)
Teladan Tingkat Propinsi Banten, dan mendapat Penghargaan dari Ibu Gubernur
Banten, Nomor: 002/6/Kep.394-Huk/2010, tanggal 22 Juli 2010.
Berkiprah
sebagai petani dengan berbagai aktivitas usahatani dan pemasaran komoditi
sayuran ini membuat para petani sebagai anggota Kelompok Tani Sindangasih
II Desa Bunar Kecamatan Sukamulya ini
bersepakat menjadikannya Ketua kelompok Tani menggantikan ketua lama (Sueb).
Kepemimpinan beliau menjadikannya panutan para kontak tani di Kecamatan Sukamulya,
sehingga beberapa jabatan di kelembagaan tani beliau sandang mulai tahun 2009,
yakni sebagai KTNA Desa Bunar, KTNA Kecamatan Sukamulya, nahkan sebagai ketua
KTNA BPP Kaliasin.
Atas keahliannya dalam budidaya dan
pemasaran berbagai komoditi sayuran tersebut serta dedikasinya dalam
kelembagaan tani, pada tahun 2010 BPP Kaliasin mengangkatnya sebagai Penyuluh
Pertanian Swadaya di Kecamatan Sukamulya. Dan resmi sebagai Penyuluh Pertanian
Swadaya setelah mengikuti Pelatihan Bimbingan Teknis Penyuluh Swadaya pada
tanggal 9-10 Agustus 2010, hingga mendapat sertifikat dengan nomor :
520113/44-BKP3M/2010 pada tanggal 10 Agustus 2010.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar