Jumat, 30 Maret 2012

MATERI PENYULUHAN : BERCOCOK TANAM JAGUNG


I. PENDAHULUAN

1.1       Kandungan Gizi
Jagung (Zea mays) termasuk famili rumput rumputan (gramineae) serta banyak mengandung vitamin dan garam mineral penting yang diperlukan manusia. Kandungan gizi dalam bahan segar Jagung sebagaimana dalam Tabel 1 dibawah ini.
NO
JENIS ZAT GIZI
SATUAN
KANDUNGAN
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Kalori
Protein
Lemak
Karbohidrat
Kalsium
Fosfor
Besi
Vitamin A
Vitamin B
Vitamin C
Air
Kal
Gr
Gr
Gr
Mg
Mg
Mg
SI
Mg
Mg
Gr
355
9,2
3,9
73,7
10
256
2,4
510
380
-
12
Sumber : Daftar Komposisi Bahan Makanan Direktorat Gizi Departemen Kesehatan (1982)

1.1       Jenis-jenis Jagung
Jenis-jenis Jagung yang umum dibudidayakan ada empat jenis yaitu :
a. Dent Corn (Zea mays identata)
            Biji Jagung jenis ini mempunyai bentuk seperti gigi kuda, berwarna kuning, putih dan merah, tanamannya tegap, tongkol dan bijinya besar, kebanyakan berumur dalam.

b. Flint Corn (Zea mays  indurata)
            Biji Jagung berukuran sedang dengan bagian atas bulat tidak berlekuk, maka disebut jagung mutiara, warna biji merah, putih atau kuning, tanaman sedang sampai tegap
c. Sweet Corn (Zea mays saccharata)
            Jenis ini mengandung kadar gula relatif tinggi karena itu disebut jagung manis, biasanya dipungut muda untuk dibakar/ direbus. Ciri jagung ini apabila masak bijinya menjadi keriput.
d. Pop Corn (Zea mays everta)
Bentuk biji agak runcing, kecil dan keras, kalau dipanggang bijinya akan meletus dan menjadi brondong. Warna biji kuning atau putih, tongkolnya kecil, tanaman tidak setegap jenis yang lain.

1.3 Syarat Tumbuh
a. T a n a h
Tanah yang dikehendaki adalah tanah gembur, subur serta memerlukan drainase yang baik. Jagung dapat tumbuh baik di daratan rendah sampai ketinggian 1.000-1.800 meter dari permukaan laut. Kemasaman tanah (pH) sekitar 5,5-7,0.
b. I k l i m
Lokasi penanaman jagung harus mendapat sinar matahari yang cukup, jangan terlindung. Temperatur optimum antara 23-27º C. Jagung memerlukan cukup air pada saat menjelang berbunga dan pengisian biji.


II. BERCOCOK TANAM

2.1 B e n i h
Tanaman jagung dapat diperbanyak dengan biji, dari tongkol yang baik dan sehat. Namun demikian sekarang sudah banyak benih yang siap tanam dengan kualitas terjamin serta dengan harga yang relatif murah. Kebutuhan benih sekitar 40-60 Kg per hektar tergantung jenis dan jarak tanam.

2.2 Pengolahan Tanah
Pengolahan tanah dengan mencangkul/ membajak sedalam 20-30 Cm, dilakukan sampai tanah benar-benar gembur. Pemberian pupuk kandang sebanyak 10-20 Ton per hektar. Buat bedengan dengan ukuran 1 X 5 Meter setinggi 20 Cm dan diantara bedengan dibuat parit selebar 30 Cm untuk drainase. Atau dibuat larikan dengan jarak antar larikan sesuai dengan jarak tanam yang akan digunakan.

2.3 Penanaman
Penanaman jagung dapat dilakukan dengan cara  ditugal untuk bedengan atau ditabur dalam larikan dengan jarak tanam :
-    Varietas berumur dalam (110 hari) jumlah populasi 50.000 pohon/ hektar dengan jarak tanam 100 X 40 Cm 2 biji/ lubang atau 75 X 75 Cm dengan 1 biji/ lubang
-    Varietas berumur tengahan (80-90 hari) jumlah populasi 70.000 pohon/ hektar dengan jarak tanam 75 X 20 Cm 1 biji/ lubang
-    Varietas berumur genjah (70-80 hari) jumlah populasi 100.000 pohon/ hektar jarak tanam 50 X 20 Cm atau 50 X 10 Cm dengan 1 biji/ lubang
2.4 Pemupukan
Pupuk organik diberikan seminggu sebelum tanam. Pupuk an-organik Urea 200-300 Kg/ Ha, waktu tanam 1/3 bagian bersama-sama SP-36 100-150 Kg/ Ha  dan pupuk KCl sebanyak 50-100 Kg/ Ha   dengan  jarak  7 Cm   dari   lubang   tanam   sedalam 10 Cm, dan pada umur tanaman 1 bulan sebanyak 2/3 bagian pupuk Urea dengan cara dibenamkan dalam larikan atau ditugal dengan jarak 15 Cm dari tanaman dengan kedalaman 10 Cm

2.5 Pemeliharaan
a. Penyiangan dan Pembumbunan
            Penyiangan perlu dilakukan sambil menggemburkan tanah. Penyiangan I sebaiknya dilakukan pada umur 15 hari. Penyiangan II umur 30 hari dengan cara mencabut tanaman pengganggu (gulma) dan menggemburkan tanah dan diupayakan dengan tidak mengganggu perakaran tanaman agar tanaman lebih kokoh.
b. Penyiraman
            Pada awal pertumbuhan penyiraman agar dilakukan dengan hati-hati, dapat menggunakan gembor/ embrat ataupun dengan cara di leb. Penyiraman dilakukan dengan upaya agar tanah tetap lembab tetapi diusahakan tanah jangan sampai becek.

2.6 Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman
      a. Lalat Bibit
      -   Menyerang tanaman masih muda (terutama
          pada musim hujan)
- Lalat bertelur pada daun muda sebelah bawah, 2-3 hari menetas menjadi larva masuk kedalam pelepah daun dan dirusak hingga mencapai titik tumbuh
-  Pengendalian :
- Bercocok Tanam yang baik, tanam serempak, pergiliran tanaman serta pemakaian mulsa

-    Sanitasi lingkungan, tanaman terserang dicabut dan dimusnahkan, hindari tanaman inangnya yaitu Lempuyang

-  Secara kimiawi melalui perlakuan seed treatment dan penggunaan insektisida seperti Dursban, Marshal dll.

b. Ulat Pemotong
    - Ulat Agrotis
-          Tanaman/ bagian tanaman terpotong oleh ulta Agrotis berwarna keputuhan panjang 3,5 Cm (telur berwarna transparan diletakan berderet di daun). Menyerang malam hari .
-          Penggunaan Insektisida Dursban, Marshal atau Decis
- Ulat Spedopyora
-          Pucuk daun pada umur 1 bulan dirusak oleh ulat yang berwarna coklat dengan garis warna gelap.
-          Penggunaan Insektisida Azordin

2.7 P a n e n
            Panen jagung untuk dipipil (panen tua) dengan menghitung umur panen sesuai dengan varietas yang ditanam, selain itu juga dapat melalui pengamatandengan menekan kuku ibu jari pada biji apabila sudah keras kelobot mongering serta daun telah tua dan menguning maka panen dapat segera dilakukan. Apabila cuaca bagus pada waktu panen, sebaiknya kelobot dibuka beberapa hari sebelum dipetik agar panen bebar-benar merata.

1 komentar: