Pendahuluan
Tanaman
ubi jalar (Ipomoea batatas. Poir)
merupakan salah satu tanaman yang cukup penting di Indonesia, baik sebagai
makanan pokok alternatif di musim paceklik maupun sebagai makanan tambahan
dalam rangka diversifikasi makanan, sehingga cukup penting peranannya dalam
ketahanan pangan masyarakat. Hampir seluruh bagian dari ubi jalar dapat
dimanfaatkan yaitu :
(a) Daun: sebagai lalap sayuran
maupun untuk pakan ternak,
(b) Batang: bahan tanam, pakan ternak,
(b) Batang: bahan tanam, pakan ternak,
(c) Kulit ubi: pakan ternak,
(d) Ubi segar: bahan makanan,
(e) Tepung ubi jalar: bahan makanan,
( f) Pati ubi jalar : fermentasi,
pakan ternak, asam sitrat.
Budidaya tanaman
1. Penyiapan bibit
tanaman
-
Bibit stek dipilih dari tanaman yang
sehat dan baik pertumbuhannya
-
Stek dipotong sepanjang 25-30 cm
atau 3-4 ruas, diambil dari ujung batang atau cabang dan maksimal 3 stek untuk
setiap cabang atau batang bagian tanaman bibit, pemotongan menggunakan pisau
yang tajam, dan dilakukan pada pagi hari
2. Pengolahan tanah
-
Tanah diolah dengan cangkul atau
bajak hingga gembur sambil membenamkan rumput-rumput liar, dengan kedalaman
25-30 cm
-
Tanah dibiarkan kering selama
minimal 7-10 hari
-
Buat guludan-guludan dengan ukuran
lebar bawah 30 cm, tinggi 20 cm, jarak antar guludan 75 cm, dan panjang guludan
disesuaikan dengan keadaan lahan
3. Penyiapan
lubang tanam
-
Siapkan pupuk kandang dari kotoran ayam
(sebaiknya ayam petelur) yang sudah matang (sudah dibuat bokashi)
-
Pada dasar lubang tanam diberikan pupuk NPK
Phonska sebanyak 1 sendok makan/ lubang tanam terlebih dahulu
-
Di atasnya baru diberikan pupuk kandang
bokashi tersebut sebanyak 1 ember (± 5 kg)
-
Pupuk tersebut kemudian di aduk rata serta di
tambahkan tanah halus yang sudah matang
-
Stek bibit siap ditanam secara mendatar
dengan sudut kemiringan ± 50o
4. Pemeliharaan
-
Tanaman yang telah berumur 1,5 – 2 bulan
digali kembali untuk memeriksa keadaan umbi, jika sudah sebesar kepalan tangan orang
dewasa maka umbi sudah dapat diberikan perlakuan
-
Umbi tersebut dilukai kulit luarnya dengan
cara di sayat dari atas ke bawah sebanyak 4 bagian, dengan memperhatikan jangan
sampai ada akar yang terputus
-
Setelah itu umbi ditutup kembali dengan tanah
(dibumbun)
-
Pembalikan batang tanaman perlu dilakukan
agar tidak tumbuh akar baru
5. Panen
Panen
dapat dilakukan pada saat umur tanaman 4 - 4,5 bulan. Dengan perlakuan tersebut,
dapat menghasilkan umbi Ubi Jalar Jumbo seberat 4 - 4,5 kg/ pohon (2 umbi)
Tips
:
Sebelum dikonsumsi, sebaiknya ubi jalar tersebut
didiamkan dahulu selama 5 hari untuk mendapatkan rasa yang lebih manis dan
legit
Ditulis
oleh : Avi Danarti, SP (Sumber dari : H.Ukadi, S.PKP – Programer BPP Kaliasin)
Dimana bibit bisa didapat, mhn jawaban bisa dialamatkan ke : aprasodjo@ymail.com.
BalasHapusTerimakasih sebelumnya
Ir. Agus Prasodjo
Praktisi pengelolaan hutan lestari