Selasa, 27 Maret 2012

SUDUT PETANI : PROFIL “MUDIN” PENYULUH SWADAYA KECAMATAN BALARAJA KABUPATEN TANGERANG


Lelaki berusia 45 tahun ini adalah petani yang tergabung dalam kelompok tani “Dengkul Jaya” yang merupakan satu dari tiga kelompok tani di desa Cangkudu, Kec. Balaraja Kabupaten Tangerang. Terlahir dari pasangan suami istri Datim (Alm.) dan Rasmi yang merupakan anak ke- 4 dari 11 bersaudara. Menilik dari kehidupan rumah tangganya, pria yang kerap disapa dengan nama Mudin ini pernah menikah selama tiga kali, dari kedua istrinya terdahulu telah dikaruniai 5 orang anak yang 2 diantaranya telah berusia dewasa. Dan dari perkawinan ketiganya dengan putri Bapak Ahyani selaku Ketua dari kelompok tani  Dengkul Jaya ini telah dikarunia seorang putra yang berusia 2 tahun. Walaupun mengaku tidak sempat menamatkan sekolah dasar namun pak Mudin dapat mengenal baca, tulis, dan menghitung dengan cukup baik.  
Mudin
(Foto Dok. Avi Danarti, SP)
Pengalamannya terjun menggarap sawah dikenal dari kedua orang tuanya sejak tahun 1988. Pengetahuan dalam hal bertaninya semakin meningkat pada saat dia tinggal di Serang dan dipercaya untuk menjadi ketua kelompok tani “GIAT” yang berada di Ds. Pamengkang, Kec. Kramat Watu, Kab. Serang selama kurang lebih 11 tahun. Terbukti dari acara PENAS yang pernah diikutinya pada tahun 1998, juara ke-2 pada lomba pola tanam, serta kegiatan SL- PHT pada tahun 1999. Dari pelatihan SL- PHT yang telah diikutinya tersebut kini dia dapat selalu mengaplikasikannya di lahan sawah seluas 1,5 Ha yang dikelolanya. Demikian juga setelah dia hijrah ke Tangerang tepatnya di Kp. Ciapus RT 05/02, Ds. Cangkudu. Hal itu terlihat dari penggunaan terasi yang dibungkus kain kelambu yang digantungkan pada sebilah bambu yang ditancapkan di lahan sawahnya sebagai perangkap walang sangit, serta penggunaan pestisida nabati yang bahannya tersedia di dekat rumah tinggalnya yaitu seperti bawang putih, daun mindi, daun sereh, biji jarak serta daun sirsak (nangka walanda).

Karena di Kec. Balaraja yang merupakan lahan sawah tadah hujan (walaupun ada sebagian kecil yang lokasi sawahnya juga terdapat saluran irigasi), namun tetap saja masalah ketersediaan air merupakan salah satu alasan mengapa sistem/tanam legowo sangat sulit diterapkan, paling tidak hal itulah yang coba dikemukan oleh pak Mudin. Namun begitu, hasil yang diperolehnya pada musim tanam lalu dapat mencapai 3,7 ton/ Ha GKG. Menurutnya, padi juga makhluk hidup yang pertumbuhannya perlu diperhatikan agar keadaanya baik sehingga akan menghasilkan panen yang baik pula. Walaupun masih tergolong anggota baru di kelompok tani “Dengkul Jaya”, penerapan komponen dasar yang ada dalam SL-PHT maupun SL- PTT secara perlahan namun pasti mulai diterapkannya tanpa ada maksud untuk memaksa anggota lainnya. Karena terbukti mulai ada sebagian anggota lain di kelomponya yang juga mulai ikut menerapkan langkahnya dalam penggunaan terasi sebagai perangkap walang sangit.
Berikut ini adalah bahan dan cara pembuatan pestisida nabati ala pak Mudin
Perangkap walang sangit 
Alat dan bahan:
Terasi, Kain kelambu, Sebilah bamboo 
Cara pembuatan:
Terasi dipatahkan menjadi dua bagian, kemudian dibungkus dengan kain kelambu. Terasi yang telah dibungkus tersebut diikat dan digantungkan pada sebilah bambu kemudian bambu tersebut ditancapkan di pinggir maupun pada sudut-sudut lahan sawah.

Pestisida nabati (untuk mencegah padi agar tidak terserang hama dan penyakit)
 Alat dan bahan :
Alat : Botol/ jerigen/ tong, Penumbuk
Bahan : Daun sereh, Daun mindi, Daun sirsak (nangka walanda), Biji jarak pagar, dan Bawang putih
Cara pembuatan:
Bahan-bahan seperti daun sereh, daun mindi, daun sirsak (nangka walanda), biji jarak pagar, dan bawang putih ditumbuk. Kemudian ditambahkan air dan ditempatkan dalam wadah seperti botol, jerigen, maupun tong. Ditutup rapat dan disimpan selama 1 musim, sehingga pada musim selanjutnya bahan tersebut sudah dapat diaplikasikan pada tanaman padi mulai dari masa primordia hingga menjelang panen. Bahan tersebut dapat diberikan setiap tiga kali seminggu.
(Avi Danarti, SP – THL TBPP BPP Kaliasin)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar